Bukit Lawang (27/7) – Sebagai lawatan tahunan dari Grup Venture Force, kali ini giliran Darrick Wood School yang berasal dari London yang berkunjung ke PPLH Bohorok. Serangkai kegiatan yang bertajuk Sumatra Trip dilakukan dari tanggal 19 Juli hingga 8 Agustus 2017. Kegiatan yang membawa sebanyak 18 orang yang terdiri dari 14 siswa/i, dua guru, dan dua pemimpin grup dari Venture Force. Mereka melakukan perjalanan menjelajah Sumatera khususnya Aceh dan Sumatera Utara di sekitar Kabupaten Langkat dalam rangka mempelajari hal-hal terkait dengan konservasi alam dan lingkungan hidup.
Mereka berkunjung ke Stasiun Penelitian Sikundur, Restoration Site di Halaban, Bukit Lawang, Tangkahan, dan Pulau Simelue. Kegiatan ini diisi dengan jungle trek di berbagai hutan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), camping, tanam pohon, tubing, melihat perkebunan karet, ke gua kelelawar, arung jeram, belajar daur ulang kertas, membuat handicraft, memandikan gajah, belajar manajemen sampah dan bird watching, serta ditutup dengan mengeksplorasi keindahan Pulau Simelue.
Di PPLH Bohorok, mereka antusias dalam mengikuti kegiatan daur ulang kertas dan membuat handicraft berupa gantungan kunci berbahan daur ulang kertas. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang cukup sering dilaksanakan di PPLH Bohorok mengingat produksi kertas bekas yang cukup banyak. Kegiatan ini tentunya dilakukan melalui proses 3R (Reduce, Reuse, Recycle) terlebih dahulu.
Kegiatan ini menjadi salah satu program yang dilakukan sebagai bentuk memanfaatkan barang yang sudah tidak berguna menjadi bahan yang bermanfaat. Semua siswa/i tak terkecuali para guru juga turut mencoba membuat kertas daur ulang dengan cara tradisional ini. Mulai dari mencetak kertas dan membuat berbagai bentuk gantungan kunci dilakukan secara bebas sesuai dengan kreasi mereka. Dibantu oleh staf PPLH Bohorok, Suyanto, yang cukup lama bergelut di program daur ulang kertas ini.
Tak lupa sebelum berpisah, PPLH Bohorok memberikan cendera-mata berupa kertas daur ulang yang sudah siap pakai, dan juga gantungan kunci berbentuk buah kepada para peserta kegiatan. Rona wajah kebahagiaan pun dirasakan oleh para peserta, terutama para siswa/i yang senang dengan bentuk dan warna gantungan kunci yang mereka dapat. (SF/Editor: AR)